Generator dan Transformator

 

Pengertian Generator

 

Pengertian generator adalah mesin dengan energi gerak (mekanik) yang kemudian mampu mengubah menjadi energi listrik (elektrik).

Sumber energi gerak dari generator bermacam-macam. Misalnya, pada pembengkit listrik tenaga angin, generator mampu bergerak karena adanya angin yang menggerakan kincir untuk berputar.

Sama halnya dengan listrik pembangkit tenaga air yang memanfaatkan aliran air untuk menggerakan kincir sehingga bisa berputar.

Sedangkan pada generator sumber tenaga untuk menggerakanya adalah dari proses pembakaran menggunakan disel sehingga menghasilkan listrik.

Perlu dicatat bahwa generator tidak mampu memproduksi listrik, hanya mengubah bentuk energi ke bentuk lain.

Prinsipnya ialah memanfaatkan energi gerak sesuai hukum faraday yaitu:

Sebenarnya ada beberapa komponen lain juga yang mampu memanfaatkan perubahan magnet, missal cara kerja relay dan transformator.

Cara kerja generator

Pada dasarnya gaya gerak listrik didapatkan dari memanfaatkan perubahan magnet. Sumber untuk mendapatkan energi kinetik tersebut bisa berasal dari kincir angin yang memanfaatkan hembusan angin, kincir air yang memanfaatkan aliran air hingga mesin yang menggunakan bahan bakar diesel.


Proses perubahan energi gerak menjadi energi listrik yaitu elektron diperoleh dengan adanya medan magnet dan mempunyai peran penting untuk merubah langsung menjadi energi listrik yaitu slip ring yang terdapat pada generator berbentuk cincin bulat dan terdapat 2 buah pada generator listrik.

Pada generator AC slip ring mempunyai bentuk cincin full, sedangkan pada motor DC mempunyai bentuk cincin belah.

Bagian-bagian generator


Komponen utama generator yang diperlukan untuk mengubah energi kinetik menjadi listrik adalah sebagai berikut:

  • Rangka stator badan utama atau body generator yang terbuat dari baja kuat.
  • Stator adalah bagian yang menempel pada rangka generator dan terdapat lilitan stator yang mempunyai fungsi sebagai induksi gaya gerak listrik. Bahan stator terbuat dari ferromagnetic yang disusun berlapis dan ada alur untuk lilitan stator.
  • Rotor adalah komponen generator yang berputar, terdapat kutub magnet dengan lilitan yang terbuat dari tembaga.
  • Slip ring berbentuk menyerupai cincin terdapat 2 buah dan ikut berputar dengan rotor dan poros generator. Bahan utamanya terbuat daru tembaga atau kuningan. Komponen inilah yang mempunyai peran untuk mentransfer listrik dari motor.

Ukuran dari generator AC pun beragam, tergantung kebutuhan. Missal generator PLTA mempunyai ukuran besar karena kapasitasnya hingga ribuan kilowatt.

 

 

 

Pengertian Transformator (Trafo)

Transformator atau sering disingkat dengan istilah Trafo adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut diantaranya seperti menurunkan Tegangan AC dari 220VAC ke 12 VAC ataupun menaikkan Tegangan dari 110VAC ke 220 VAC.  Transformator atau Trafo ini bekerja berdasarkan prinsip Induksi Elektromagnet dan hanya dapat bekerja pada tegangan yang berarus bolak balik (AC).Transformator (Trafo) memegang peranan yang sangat penting dalam pendistribusian tenaga listrik. Transformator menaikan listrik yang berasal dari pembangkit listrik PLN hingga ratusan kilo Volt untuk di distribusikan, dan kemudian Transformator lainnya menurunkan tegangan listrik tersebut ke tegangan yang diperlukan oleh setiap rumah tangga maupun perkantoran yang pada umumnya menggunakan Tegangan AC 220Volt.

Bentuk dan Simbol Transformator (Trafo)

Berikut ini adalah gambar bentuk dan simbol Transformator :


 

Prinsip Kerja Transformator (Trafo)

Sebuah Transformator yang sederhana pada dasarnya terdiri dari 2 lilitan atau kumparan kawat yang terisolasi yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Pada kebanyakan Transformator, kumparan kawat terisolasi ini dililitkan pada sebuah besi yang dinamakan dengan Inti Besi (Core).  Ketika kumparan primer dialiri arus AC (bolak-balik) maka akan menimbulkan medan magnet atau fluks magnetik disekitarnya. Kekuatan Medan magnet (densitas Fluks Magnet) tersebut dipengaruhi oleh besarnya arus listrik yang dialirinya. Semakin besar arus listriknya semakin besar pula medan magnetnya. Fluktuasi medan magnet yang terjadi di sekitar kumparan pertama (primer) akan menginduksi GGL (Gaya Gerak Listrik) dalam kumparan kedua (sekunder) dan akan terjadi pelimpahan daya dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Dengan demikian, terjadilah pengubahan taraf tegangan listrik baik dari tegangan rendah menjadi tegangan yang lebih tinggi maupun dari tegangan tinggi menjadi tegangan yang rendah.

Sedangkan Inti besi pada Transformator atau Trafo pada umumnya adalah kumpulan lempengan-lempengan besi tipis yang terisolasi dan ditempel berlapis-lapis dengan kegunaanya untuk mempermudah jalannya Fluks Magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik kumparan serta untuk mengurangi suhu panas yang ditimbulkan.

Beberapa bentuk lempengan besi yang membentuk Inti Transformator tersebut diantaranya seperti :

  • E – I Lamination
  • E – E Lamination
  • L – L Lamination
  • U – I Lamination

Dibawah ini adalah Fluks pada Transformator :


Rasio lilitan pada kumparan sekunder terhadap kumparan primer menentukan rasio tegangan pada kedua kumparan tersebut. Sebagai contoh, 1 lilitan pada kumparan primer dan 10 lilitan pada kumparan sekunder akan menghasilkan tegangan 10 kali lipat dari tegangan input pada kumparan primer. Jenis Transformator ini biasanya disebut dengan Transformator Step Up. Sebaliknya, jika terdapat 10 lilitan pada kumparan primer dan 1 lilitan pada kumparan sekunder, maka tegangan yang dihasilkan oleh Kumparan Sekunder adalah 1/10 dari tegangan input pada Kumparan Primer. Transformator jenis ini disebut dengan Transformator Step Down.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SOAL

 1.Sebuah trafo digunakan untuk menaikkan tegangan AC dari 12 V menjadi 120 V. Hitunglah kuat arus primer, jika kuat arus sekunder 0,6 A dan hitunglah jumlah lilitan sekunder, jika jumlah lilitan primer 300.

    Penyelesaian:

    Diketahui:

    Vp = 12 V

    Is = 0,6 A

   Vs = 120 V

   Np = 300

   Ditanya: IP = ... ? dan Ns= ... ?

   Jawab:

   Vp/Vs = Is/Ip

   Ip = (Vs/Vp) x Is

   Ip = (120 V/12 V) x 0,6 A

   Ip = 6 A

       Vp/Vs = Np/Ns

   Ns = (Vs/Vp) x Ns

   Ns = (120 V/12 V) x 300

   Ns = 3000

 

   Jadi, kuat arus primernya 0,6 A dan kumparan sekunder terdiri atas 3.000 lilitan.

 

2. Sebuah trafo tegangan primer dan sekundernya 220 V dan 55 V. Jika kuat arus primer 0,5 A dan kuat arus sekunder 1,5, berapakah efisiensi trafo?

     Jawab:

     Diketahui:

     Ip = 0,5 A

     Vp = 220 V

      Is = 1,5 A

     Vs = 55 V

     Ditanya: η = ... ?

     Penyelesaian:

     η = (Is x Vs/ Ip x Vp) x 100%

     η = (1,5 A  x 55 V/0,5 A x 220 V) x 100%

     η = (82,5 W/ 110 W) x 100%

     η = 0,75 x 100%

     η = 75%

     Jadi, efisiensi trafo sebesar 75%.

 

3. Efisiensi sebuah trafo 60%. Jika energi listrik yang dikeluarkan 300 J, berapakah energi listrik yang masuk trafo?

    Jawab:

    Diketahui:

    η = 60%

    Ws = 300 J

    Ditanya: Wp = ... ?

    Penyelesaian:

    η = (Ws/Wp) x 100%

    60% = (300 J/Wp) x 100%

    60% = (300 J/Wp) x 100%

    6 = 3000 J/Wp

    Wp = 3000 J/6

    Wp = 3000 J/6

    Wp = 500 J

    Jadi, energi yang masuk trafo sebesar 500 J.

 

4. Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan 10 : 2 dihubungkan ke sumber listrik 100V untuk menyalakan sebuah lampu 25 W. Hitunglah tegangan listrik yang diserap oleh lampu dan kuat arus yang masuk kedalam trafo:

    Diket: Np:Ns = 10 : 2

    Vp = 100 V

    Ps = 25 W

    Dit. Vs = …

    Ip = …

    Jawab:

Np : Ns = Vp : Vs

10 : 2 = 100 : Vs

Vs = 20 V

Pp = Ps

Vp . Ip = Ps

100 . Ip = 25

Ip = 0,25 A

 

 

5. Sebuah trafo memiliki perbandingan lilitan kumparan 10:1 dihubung-kan ke listrik 100 V untuk menyalakan sebuah lampu 7,5 W. Jika efisiensi trafo 75 %, berapakah arus listrik pada kumparan primer?

    Diket: Np : Ns = 10:1

    Vp = 100 V

    Ps = 7,5W

    η = 75%

    Dit Ip = …

    Jawab:

η = (Ps/Pp)X100 %

75 % = 7,5/Pp X 100%

0,75 = 7,5/Pp

Pp = 7,7/0,75 = 10 W

 

Pp = Vp . Ip

10 = 100 . Ip

Ip = 0,1 A

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini